Perkutut Squad: Adu Gengsi di Lapangan Puncak Irama karongan sampang

www.petaninusantara.comǁSampang,6 November 2024- Suasana Lapangan Puncak Irama, Karongan, Sampang, berubah menjadi sangat meriah pada (tanggal). Ribuan pasang mata tertuju pada puluhan sangkar burung yang berjejer rapi. Bukan sekadar lomba burung biasa, melainkan ajang adu gengsi para pecinta burung perkutut

Setiap sangkar yang berjejer di lapangan seolah-olah mewakili sebuah kerajaan kecil. Masing-masing telah mempersiapkan burung andalannya dengan sangat matang. Mereka percaya diri bahwa burung kesayangan mereka akan keluar sebagai pemenang.

“Ini bukan hanya soal memenangkan lomba, tapi juga soal harga diri ” ujar  Gojin salah satu peserta ,  yang terlihat sangat bersemangat.

Satu per satu burung dikeluarkan dari sangkarnya. Suasana seketika menjadi hening ketika burung-burung ini mulai berkicau. Nada-nada merdu dan panjang memenuhi udara, membuat para penonton terkesima. Setiap kicauan yang keluar seakan-akan menjadi senjata rahasia untuk menaklukkan lawan.

Para juri yang bertugas terlihat sangat fokus. Mereka menilai berbagai aspek dari kicauan burung dengan sangat teliti. Mulai dari panjang nada, irama, volume suara, hingga keunikan lagu, semuanya menjadi pertimbangan penting.

para peserta lagi mengamati burung andalannya

“Ini adalah pertarungan yang sengit. Semua burung memiliki kualitas yang sangat baik. Kami harus benar-benar jeli dalam menilai,” ujar  salah satu juri yang berpengalaman.

Lomba burung perkutut ini tidak hanya soal suara merdu. Penampilan fisik burung juga menjadi salah satu faktor penilaian. Burung dengan bulu yang indah dan postur tubuh yang gagah tentu akan lebih menarik perhatian.

“Burung saya ini selain suaranya bagus, bulunya juga sangat indah. Saya sudah merawatnya dengan sangat baik,” ujar Gojin , sambil mengelus burung kesayangannya.

Lomba burung perkutut ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, melainkan juga ajang silaturahmi bagi para pecinta burung. Mereka bisa saling bertukar informasi, pengalaman, dan bahkan burung.

“Saya senang bisa bertemu dengan teman-teman . Kita bisa saling belajar dan berbagi ilmu,” kata Gojin.

Di balik persaingan yang sengit, terdapat pesan moral yang perlu kita renungkan. Lomba ini mengajarkan kita tentang pentingnya sportivitas, kerja sama tim, dan menghargai perbedaan.

“Meskipun ada persaingan, kita harus tetap menjaga kekompakan dan sportifitas. Yang terpenting adalah kita semua sama-sama mencintai burung perkutut,” ujar H. Hasan penanggung jawabapanitia penyelenggara.